Diposting oleh: Giyawati Yulilania Okinarum (201110104254), D4 Aanvullen STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta
video di atas adalah tutorial singkat cara melakukan kangaroo mother care. check that video out :) !
DEFINISI PERAWATAN METODE KANGURU PADA BBLR
Perawatan
pada bayi dengan berat lahir rendah guna mendukung kesehatan dan keselamatan,
dengan cara melakukan kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi,
secara berkelanjutan, terus menerus, dan dilakukan sejak dini (http://rscm.co.id/facilities).
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI DILAKSANAKANNYA
PERAWATAN METODE KANGURU
1)
BBLR ≤
2500 gr
Bayi berat lahir rendah
merupakan permasalahan utama yang sering dijumpai dalam area maternal-neonatal.
Penanganan bayi berat lahir rendah sangat kompleks dan memerlukan infrastruktur
yang memadai dan staf yang ahli, dan bila hal tersebut tidak tercukupi maka
risiko morbiditas dan mortalitas akan semakin meningkat. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut maka diciptakanlah perawatan metode kanguru untuk BBLR.
2)
Tidak
tersedianya fasilitas inkubator yang memadai
Tidak semua rumah sakit,
khususnya di negara berkembang, memiliki fasilitas inkubator yang memadai.
Maka, untuk mengatasi hal ini dilakukan perawatan metode kanguru.
Pada saat bayi sudah dapat
dirawat di rumah, maka hanya ada ibu atau ayah yang dapat melakukan perawatan
metode kanguru bagi bayinya.
3)
Keinginan ibu untuk memperbaiki emosi dengan
bayinya
Ibu merasa lebih tenang dan
nyaman bila berada dekat dengan bayinya daripada terpisah. Hal ini mendorong
dilaksanakannya perawatan metode kanguru, guna memperbaiki keadaan emosi ibu
pasca melahirkan.
4)
Keinginan ibu untuk mempercepat masa rawat
bayinya di rumah sakit
Pelaksanaan metode ini yang
secara kontinyu dapat memperbaiki kondisi bayi dan ibu. Hal ini dapat terjadi
seiring bertambahnya berat badan bayi, stabilnya suhu tubuh, serta banyaknya
produksi ASI. Berbagai alasan tersebut dapat mengurangi hari rawat bayi di
rumah sakit.
5)
Keinginan orang tua bayi untuk menghemat biaya
perawatan
Berkurangnya hari rawat di rumah sakit karena
pelaksanaan metode ini maka akan menghemat biaya perawatan sehingga tidak
membebani orang tua bayi (Suradi, 2000).
SYARAT-SYARAT DILAKUKANNYA
PERAWATAN METODE KANGURU
1)
Bayi dengan berat badan ≤ 2500 g
BBLR dengan berat di bawah
2500 gram, memerlukan berbagai fasilitas yang memadai dan para ahli untuk
membantu menunjang kehidupannya, salah satunta adalah dengan adanya perawatan
metode kanguru.
2)
Sudah
bernafas spontan.
BBLR yang sudah dapat bernafas spontan tanpa
bantuan infus dan tambahan oksigen di ruang perinatal resiko tinggi, dapat
menggunakan perawatan metode ini.
3)
Tidak
memiliki masalah kesehatan serius
Ibu dengan HIV/AIDS jelas tidak boleh memberi ASI
pada bayinya, karena secara langsung akan menularkan penyakit ini. Karena
perawatan metode kanguru tidak lepas dari pemberian ASI pada bayi, maka
sebaiknya ibu yang memiliki masalah kesehatan serius ini tidak melakukan metode
ini.
4)
Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
Bayi yang memiliki kelainan
seperti Atresia bilier jelas tidak
dapat dilakukan perawatan ini, karena perlunya intervensi dengan menggunakan perawatan
di dalam inkubator.
5)
Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
Bayi yang mengalami labioskizis dan atau labiopalatoskizis jelas tidak memiliki
refleks dan koordinasi isap serta menelan yang baik. Oleh karena BBLR yang
mengalami hal ini tidak dapat menyusui dengan baik, maka bayi dengan masalah
kesehatan serius ini tidak dapat melakukan perawatan metode kanguru.
6)
Perkembangan selama di inkubator baik
Setiap BBLR pada awalnya mendapatkan perawatan di
inkubator sebelum akhirnya akan dilakukan perawatan metode kanguru, dalam hal
ini perlu pengamatan secara kontinyu saat BBLR berada di dalam inkubator, agar
dapat menilai seberapa jauh perkembangan BBLR di dalam inkubator. Semakin
baik kondisi bayi, maka semakin mudah pula mengambil langkah perawatan
selanjutnya, yaitu perawatan metode kanguru.
7)
Minat, kesiapan dan keikutsertaan orang tua,
sangat mendukung dalam keberhasilan.
Orang tua dalam hal ini ayah
dan ibu sangat berperan penting dalam kesuksesan metode ini. Kerjasama antara
keduanya dalam memberikan perawatan metode kanguru sangatlah penting
(Perinasia, 2003).
WAKTU DILAKUKAN PERAWATAN METODE
KANGURU
Perawatan metode kanguru idealnya dilakukan 24 jam
sehari, tetapi pada permulaan dapat dilakukan bertahap dari minimal 60-120
menit, kemudian ditingkatkan terus menerus siang dan malam.
Dengan adanya perawatan metode kanguru tidak
berarti semua bayi prematur boleh keluar dari inkubator. Perawatan metode
kanguru intermitten (jangka pendek)
boleh dimulai pada bayi dalam proses penyembuhan yang masih memerlukan infus
atau sedikit tambahan oksigen. Namun, perawatan metode kanguru continue (terus menerus) baru dapat
dilakukan jika bayi dalam keadaan stabil, bernapas alami tanpa bantuan oksigen.
Metode ini dihentikan penggunaannya apabila bayi
sudah tidak menghendaki lagi biasanya pada saat umur kehamilannya sekitar 37
minggu atau berat badannya 2500 gram. Pada usia tersebut bayi mulai
gelisah, rewel kalau diletakkan pada posisi kanguru (Perinasia, 2003).
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN METODE
KANGURU PADA BBLR
1)
Cuci
tangan, keringkan dan gunakan gel hand scrub.
2)
Ukur suhu bayi dengan termometer.
3)
Pakaikan
baju kanguru pada ibu.
4)
Bayi
dimasukkan dalam posisi kanguru, menggunakan topi, popok dan kaus kaki yang
telah dihangatkan lebih dahulu.
5)
Letakkan
bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala
bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai
tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit
mendongak.
6)
Dapat
pula ibu memakai baju dengan ukuran besar, dan bayi diletakkan di antara
payudara ibu, dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada ibu.
7)
Posisi
bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi
dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dan dengan posisi sedikit ekstensi. Ujung
pengikat berada tepat di bawah kuping bayi. Posisi kepala bayi yang seperti itu
bertujuan untuk menjaga saluran nafas tetap terbuka dan memberi peluang agar
terjadi kontak mata antara ibu dan bayi. Hindari posisi bayi merunduk ke depan,
dan sangat tengadah. Pangkal paha bayi harus dalam posisi fleksi dan ekstensi
seperti dalam posoisi ”kodok”, tangan harus dalam posisi fleksi.
8)
Ikatkan
kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak tergelincir.
Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut menutupi dada si bayi.
Perut bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium
ibu. Dengan cara ini bayi dapat melakukan pernafasan perut. Nafas ibu akan
merangsang bayi.
9)
Setelah
posisi bayi baik, baju kanguru diikat untuk menyangga bayi. Selanjutnya ibu
bayi dapat beraktifitas seperti biasa sambil membawa bayinya dalam posisi tegak
lurus di dada ibu (skin to skin contact)
seperti kanguru.
6)
Meningkatkan
pertumbuhan
Umumnya berat bayi naik 30 gram/hari,
dengan perawatan metode kangguru bisa naik sampai 50 gram/hari. Karena makanan
yang masuk tidak dipakai untuk menghangatkan tubuhnya dan bisa dipakai untuk
menaikkan berat badan.
7)
Menstabilkan denyut jantung dan pernapasan
Bayi prematur sering berhenti bernafas karena otaknya belum matang,
dengan perawatan metode kanguru ini ia terstimulasi terus untuk bernapas karena
mendengar napas ibunya. Begitu juga dengan denyut jantung.
8)
Metode
yang murah-aman-mudah
Adanya efisiensi anggaran, maka biaya dapat lebih dihemat misalnya untuk
keperluan listrik, bensin, perbaikan alat kesehatan dan biaya untuk petugas
karena sebagian besar fungsinya diambil alih oleh ibu.
9)
Memperbaiki
keadaan emosi ibu-bayi
Ibu merasa lebih tenang bila berada
dekat dengan bayinya dibandingkan apabila terpisah, sehingga lebih banyak yang
memilih metode ini daripada metode konvensional.
10)
Meningkatkan
produksi ASI
Dengan kontak emosional yang erat antara ibu dan
bayi pada perawatan metode kanguru, produksi ASI meningkat karena adanya refleks Let Down oleh hormon oksitosin dalam tubuh ibu. Bayi pun tidak perlu repot dikeluar
masukkan dari inkubator untuk bisa mendapat ASI.
11)
Menurunkan
resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
Flora normal kulit ibu tentu lebih aman daripada
kuman resisten antibiotik di ruang rawat rumah sakit.
12)
Mempersingkat
masa rawat
Peningkatan berat badan yang relatif
cepat serta perubahan suhu tubuh bayi yang tergolong baik, akan mempercepat
masa rawat bayi di rumah sakit.
13)
Mengurangi
stres pada ibu – bayi
Bayi yang diberikan perawatan metode kanguru , kadar kortisol (hormon
stress) nya lebih rendah dibanding bayi yang diletakkan di inkubator. Karena di
inkubator ia hanya sendiri sedangkan dengan perawatan metode kangguru ia nyaman
bersama ibunya seperti waktu dalam kandungan.
14)
Mengurangi
lama menangis pada bayi
Bayi yang berada di dekapan
ibu akan lebih merasa nyaman, daripada berada di dalam inkubator. Hal ini akan
menyebabkan bayi tenang dan tidak menangis terlalu lama.
15)
Menstabilkan saturasi oksigen
Kadar saturasi oksigen dilaporkan
meningkat 2% hingga 3% saat sesi perawatan metode kanguru dibandingkan dengan
saat berada dalam inkubator, dan peningkatan ini bermakna secara statistik
setelah melalui meta analisis. Saat transfer dari inkubator ke sesi perawatan
metode kanguru, saturasi oksigen mengalami penurunan tetapi dapat mencapai
kestabilan hingga batas normal dalam 3 menit onset perawaran metode kanguru.
Oleh sebab itu, berdasarkan evidence based level A, perubahan saturasi oksigen
selama perawatan metode kanguru dilaporkan minimal dan nilainya tetap berada
dalam batas klinis yang dapat diterima.
16)
Menstabilkan
suhu tubuh
Suhu tubuh ibu dapat naik dan turun dengan sendirinya sesuai kebutuhan
bayi (maternal neonatal thermal synchrony), tanpa pengaturan manual seperti halnya
dengan penggunaan inkubator (Perinasia, 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar