Selasa, 03 Januari 2012


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

Agustin Endriyani
201110104237

       I.            IDENTIFIKASI MASALAH
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.

    II.            PENGANTAR
Bidang Studi                 : Kebidanan Komunitas
Topik                           : ASI
Subtopik                       : Teknik Menyusui yang benar
             Waktu                         : 30 menit

 III.            TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharap ibu-ibu warga Serangan dapat mengetahui tentang :
1.      Pengertian teknik menyusui yang benar
2.      Pembentukan dan persiapan ASI
3.      Posisi perlekatan menyusui
4.      Langkah-langkah menyusui yang benar
5.      Cara pengamatan pengamatan teknik menyusui yang benar
6.      Lama dan frekuensi menyusui
7.      Cara menyusui pada bayi kembar
8.      Cara menyendawakan pada bayi

 IV.            INDIKATOR
1.      Peserta dapat mengetahui pengertian teknik menyusui yang benar
2.      Peserta dapat mengetahui pembentukan dan persiapan ASI
3.      Peserta dapat mengetahui posisi perlekatan menyusui
4.      Peserta dapat mengetahui langkah-langkah menyusui yang benar
5.      Peserta dapat mengetahui cara mengamati teknik menyusui sudah benar
6.      Peserta dapat mengetahui lama dan frekuensi menyusui
7.      Peserta dapat mengetahui bagaimana cara menyusui pada bayi kembar
8.      Peserta dapat mengetahui bagaimana cara menyendawakan bayi


    V.            MATERI
Terlampir

 VI.            MEDIA
1.      leaflet
2.      powerpoint
3.      video

VII.            METODE
Penyuluhan

VIII.            KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1
2 menit
Pembukaan:
a.       Memberi salam
b.      Memperkenalkan diri
c.       Menjelaskan tujuan penyuluhan
d.      Menyebutkan materi/ pokok bahasan yang akan disampaikan
Menjawab salam

Mendengarkan dan memperhatikan
2
15 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
Materi :
a.       Pengertian teknik menyusui yang benar
b.      Pembentukan dan persiapan ASI
c.       Posisi perlekatan menyusui
d.      Langkah-langkah menyusui yang benar
e.       Cara pengamatan pengamatan teknik menyusui yang benar
f.       Lama dan frekuensi menyusui
g.      Cara menyusui pada bayi kembar
h.      Cara menyendawakan pada bayi
Menyimak dan memperhatikan
3
3 menit
Evaluasi :
Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk bertanya
Merespon dan bertanya
4
5 menit
Penutup :
a.       Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
b.      Menyampaikan terimakasih atas waktu yang telah diberiakan kepada peserta
c.       Mengucapkan terimakasih
Menyimak menjawab salam

 IX.            EVALUASI
Metode evaluasi          : penyuluhan
Jenis pertanyaan          : lisan
Jumlah soal                  : 2 soal
    X.            PENGESAHAN
                                                             
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan


(Dwi Ernawati S. ST)


 XI.            LAMPIRAN MATERI

1.      Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994)
2.      Pembentukan dan Persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan
sakit.
Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:
    1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
    2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
    3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.
3.      Posisi dan perlekatan menyusui
a.       Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
b.      Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan  posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak

4.      Langkah-langkah menyusui yang benar
a.       Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai
b.      Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
c.       Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
5.      Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
a.       Bayi tampak tenang.
b.      Badan bayi menempel pada perut ibu.
c.       Mulut bayi terbuka lebar.
d.      Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
e.       Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
f.       Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
g.      Puting susu tidak terasa nyeri.
h.      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
i.        Kepala bayi agak menengadah.
6.      Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
7.      Cara menyusui bayi kembar
a.       Susui Mereka Secara Bersamaan
Hampir semua ahli menganjurkan agar Anda menyusui bayi kembar Anda secara berbarengan. Kalau tidak, Anda bisa bayangkan betapa lelahnya jika harus menyusui bayi yang lain setelah selesai menyusui yang pertama! Ada 2 posisi yang sering digunakan untuk melakukannya:
- Posisi di bawah ketiak
- Posisi mengayun
Anda bisa menyusui keduanya dengan menggendong mereka masing-masing pada ketiak Anda, dengan posisi bayi agak tegak. Gunakan bantal untuk membantu. Atau, Anda juga bisa menyusui mereka dengan posisi seperti mengayun, di mana posisi bayi lebih rebah dan mereka bersilangan satu sama lain. Terkadang ada ibu yang mengkombinasikan kedua posisi ini. Yang jelas, temukan yang nyaman untuk Anda dan mereka.


b.      Gilirkan
Gilirkan bayi Anda, jangan membiarkan mereka untuk menyusu dari payudara sisi yang itu-itu terus. Hal ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan pemberian ASI untuk kedua bayi Anda, sekaligus menyeimbangkan produksi ASI kedua payudara. Jika misalnya salah satu bayi kembar Anda lebih kuat menyusu, dengan menggilir seperti ini, produksi ASI Anda akan seimbang.
c.       Bantu dengan Susu Formula Jika Diperlukan
Ini diperlukan, terutama jika Anda memiliki kembar 3 atau lebih. Jika Anda memiliki bayi kembar 3 misalnya, maka Anda bisa menyusui mereka secara berbarengan dengan cara memberikan ASI kepada yang 2 dan memberikan susu formula pada saat yang sama pada yang satunya. Terus pergilirkan “jatah” ketiganya, sehingga setiap bayi memperoleh banyak ASI dan sedikit susu formula.
d.      Bantuan Orang Lain
Anda akan sangat lelah pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan bayi kembar. Oleh karena itu, libatkan orang-orang terdekat Anda untuk membantu pekerjaan Anda, apa yang mereka bisa. Sebagai contoh, Anda bisa memompa ASI Anda dan menyimpannya di lemari pendingin. Setiap kali bayi ANda terbangun di malam hari, Anda bisa meminta tolong suami Anda atau anggota keluarga yang lain untuk memberikannya kepada si kecil.
8.      Cara Menyendawakan bayi
a.       Posisi menghadap ke belakang
-        Letakkan handuk kecil atau saputangan pada bahu Anda untuk menahan muntahan susu.
-        Gendong bayi menghadap ke belakang dengan bertopang pada bahu Anda.
-        Tegakkan tubuhnya dan biarkan kepalanya bersandar di bahu Anda.
-        Gunakan satu tangan untuk menahan tengkuk dan bokongnya, sementara tangan lainnya mengelus-elus punggungnya sampai dia bersendawa.
b.      Posisi tengkurap di pangkuan
-        Telungkupkan si kecil di atas pangkuan.
-        Topanglah dadanya dengan tangan agar kepalanya sedikit lebih tinggi dari tubuhnya.
-        Elus-elus punggungnya sampai dia bersendawa.
c.       Posisi digendong di depan
-        Gendonglah bayi dengan cara menyangga tengkuk dan bokong di depan tubuh Anda.
-        Usahakanlah agar kepalanya sedikit lebih tinggi dari dadanya.
-        Letakkan handuk kecil atau saputangan di dadanya untuk menampung muntahan.
-        Elus-elus punggungnya sampai dia bersendawa.
Perlu digarisbawahi adalah, pada dasarnya menyendawakan bayi tidak harus dilakukan oleh Anda, sebagai ibunya. Suami pun bisa saja berperan serta dalam menyendawakan si kecil.
Kapan Bayi Perlu Disendawakan?
Berikut ini adalah saat-saat yang tepat untuk menyendawakan si kecil :
-        Setiap saat setelah selesai menyusui. Setelah si kecil merasa cukup kenyang menyusu, perlahan sendawakanlah ia. Ini penting bagi kenyamanan dan kesehatannya.
-        Jika si kecil mulai terlihat tidak nyaman atau rewel saat disusui, berhentilah untuk sejenak (sekitar 10-20 menit). Lalu, cobalah untuk menyendawakannya terlebih dulu. ‘’Setelah ia bersendawa, bayi dapat mulai disusui lagi,’’terang Dr. Andreas.
-        Jika Anda memberikan susu botol, sebaiknya bayi disendawakan setiap 60-90 mililiter (sekitar 30-60cc). ‘’Tetapi, jika si kecil disusui dengan ASI sebaiknya ia disendawakan setiap kali akan berganti posisi/peralihan dari satu payudara ke payudara lainnya,’’ungkap Hirsch dalam situs kidshealth.org.
-        Adakalanya bayi terbangun dalam tidurnya karena kembung. Sendawakanlah si kecil agar ia dapat kembali melanjutkan tidurnya dengan nyaman.
-        Jika bayi minum tergesa-gesa, berarti ia butuh disendawakan lebih sering. Tunggulah sampai ia mulai slowdown, lalu perlahan sendawakan si kecil. Setelah itu, Anda dapat mulai menyusuinya lagi.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar