SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
TEKNIK
MENYUSUI YANG BENAR
Agustin
Endriyani
201110104237
201110104237
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
Teknik Menyusui Yang Benar adalah
cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi
dengan benar.
II.
PENGANTAR
Bidang Studi : Kebidanan
Komunitas
Topik : ASI
Subtopik : Teknik Menyusui yang benar
Waktu : 30
menit
III.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan
selama 20 menit, diharap ibu-ibu warga Serangan dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian
teknik menyusui yang benar
2. Pembentukan
dan persiapan ASI
3. Posisi
perlekatan menyusui
4. Langkah-langkah
menyusui yang benar
5. Cara
pengamatan pengamatan teknik menyusui yang benar
6. Lama
dan frekuensi menyusui
7. Cara
menyusui pada bayi kembar
8. Cara
menyendawakan pada bayi
IV.
INDIKATOR
1. Peserta
dapat mengetahui pengertian teknik menyusui yang benar
2. Peserta
dapat mengetahui pembentukan dan persiapan ASI
3. Peserta
dapat mengetahui posisi perlekatan menyusui
4. Peserta
dapat mengetahui langkah-langkah menyusui yang benar
5. Peserta
dapat mengetahui cara mengamati teknik menyusui sudah benar
6. Peserta
dapat mengetahui lama dan frekuensi menyusui
7. Peserta
dapat mengetahui bagaimana cara menyusui pada bayi kembar
8. Peserta
dapat mengetahui bagaimana cara menyendawakan bayi
V.
MATERI
Terlampir
VI.
MEDIA
1. leaflet
2. powerpoint
3. video
VII.
METODE
Penyuluhan
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
1
|
2 menit
|
Pembukaan:
a.
Memberi salam
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menjelaskan tujuan penyuluhan
d.
Menyebutkan materi/ pokok bahasan yang akan
disampaikan
|
Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
|
2
|
15
menit
|
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
a.
Pengertian teknik menyusui yang benar
b.
Pembentukan dan persiapan ASI
c.
Posisi perlekatan menyusui
d.
Langkah-langkah menyusui yang benar
e.
Cara pengamatan pengamatan teknik menyusui yang
benar
f.
Lama dan frekuensi menyusui
g.
Cara menyusui pada bayi kembar
h.
Cara menyendawakan pada bayi
|
Menyimak dan memperhatikan
|
3
|
3 menit
|
Evaluasi :
Memberi
kesempatan kepada ibu-ibu untuk bertanya
|
Merespon
dan bertanya
|
4
|
5 menit
|
Penutup :
a.
Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
b.
Menyampaikan terimakasih atas waktu yang telah
diberiakan kepada peserta
c.
Mengucapkan terimakasih
|
Menyimak menjawab salam
|
IX.
EVALUASI
Metode evaluasi : penyuluhan
Jenis pertanyaan : lisan
Jumlah soal : 2 soal
X.
PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing
Lapangan
(Dwi Ernawati S. ST)
XI.
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994)
2.
Pembentukan dan Persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan
kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak
serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan
sakit.
sakit.
Bersamaan dengan membesarnya
kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak.
Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak,
dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran
ASI dilaksanakan dengan jalan:
- Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
- Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
- Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.
3.
Posisi dan
perlekatan menyusui
a.
Terdapat
berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan
adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
b. Ada posisi khusus yang berkaitan
dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan
disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar
dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara
kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada
ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak
tersedak
4. Langkah-langkah
menyusui yang benar
a. Cuci tangan yang bersih dengan
sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring
dengan santai
b.
Bayi
diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan
hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke
dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan
bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai
mulut bayi terbuka lebar.
c. Segera dekatkan bayi ke payudara
sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara
melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
5. Cara
pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak
benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal
sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.
Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda
sebagai berikut :
a. Bayi tampak tenang.
b. Badan bayi menempel pada perut ibu.
c. Mulut bayi terbuka lebar.
d. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
e. Sebagian areola masuk kedalam mulut
bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
f. Bayi nampak menghisap kuat dengan
irama perlahan.
g. Puting susu tidak terasa nyeri.
h. Telinga dan lengan bayi terletak
pada satu garis lurus.
i.
Kepala
bayi agak menengadah.
6.
Lama dan
frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak
dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus
menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan
atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi
yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam
lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki
pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2
minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan
berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan
produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi
akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar
lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari
akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya
kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara.
Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar
produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara
yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang
(BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
7. Cara
menyusui bayi kembar
a.
Susui
Mereka Secara Bersamaan
Hampir semua ahli menganjurkan agar
Anda menyusui bayi kembar Anda secara berbarengan. Kalau tidak, Anda bisa
bayangkan betapa lelahnya jika harus menyusui bayi yang lain setelah selesai
menyusui yang pertama! Ada 2 posisi yang sering digunakan untuk melakukannya:
- Posisi di bawah ketiak
- Posisi mengayun
Anda bisa menyusui keduanya dengan
menggendong mereka masing-masing pada ketiak Anda, dengan posisi bayi agak
tegak. Gunakan bantal untuk membantu. Atau, Anda juga bisa menyusui mereka
dengan posisi seperti mengayun, di mana posisi bayi lebih rebah dan mereka
bersilangan satu sama lain. Terkadang ada ibu yang mengkombinasikan kedua
posisi ini. Yang jelas, temukan yang nyaman untuk Anda dan mereka.
b.
Gilirkan
Gilirkan bayi Anda, jangan
membiarkan mereka untuk menyusu dari payudara sisi yang itu-itu terus. Hal ini
dimaksudkan untuk menyeimbangkan pemberian ASI untuk kedua bayi Anda, sekaligus
menyeimbangkan produksi ASI kedua payudara. Jika misalnya salah satu bayi
kembar Anda lebih kuat menyusu, dengan menggilir seperti ini, produksi ASI Anda
akan seimbang.
c.
Bantu
dengan Susu Formula Jika Diperlukan
Ini diperlukan, terutama jika Anda
memiliki kembar 3 atau lebih. Jika Anda memiliki bayi kembar 3 misalnya, maka
Anda bisa menyusui mereka secara berbarengan dengan cara memberikan ASI kepada
yang 2 dan memberikan susu formula pada saat yang sama pada yang satunya. Terus
pergilirkan “jatah” ketiganya, sehingga setiap bayi memperoleh banyak ASI dan
sedikit susu formula.
d.
Bantuan
Orang Lain
Anda akan sangat lelah pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan bayi kembar. Oleh karena itu, libatkan
orang-orang terdekat Anda untuk membantu pekerjaan Anda, apa yang mereka bisa.
Sebagai contoh, Anda bisa memompa ASI Anda dan menyimpannya di lemari
pendingin. Setiap kali bayi ANda terbangun di malam hari, Anda bisa meminta
tolong suami Anda atau anggota keluarga yang lain untuk memberikannya kepada si
kecil.
8. Cara
Menyendawakan bayi
a. Posisi menghadap ke belakang
-
Letakkan
handuk kecil atau saputangan pada bahu Anda untuk menahan muntahan susu.
-
Gendong
bayi menghadap ke belakang dengan bertopang pada bahu Anda.
-
Tegakkan
tubuhnya dan biarkan kepalanya bersandar di bahu Anda.
-
Gunakan
satu tangan untuk menahan tengkuk dan bokongnya, sementara tangan lainnya
mengelus-elus punggungnya sampai dia bersendawa.
b. Posisi tengkurap di pangkuan
-
Telungkupkan
si kecil di atas pangkuan.
-
Topanglah
dadanya dengan tangan agar kepalanya sedikit lebih tinggi dari tubuhnya.
-
Elus-elus
punggungnya sampai dia bersendawa.
c. Posisi digendong di depan
-
Gendonglah
bayi dengan cara menyangga tengkuk dan bokong di depan tubuh Anda.
-
Usahakanlah
agar kepalanya sedikit lebih tinggi dari dadanya.
-
Letakkan
handuk kecil atau saputangan di dadanya untuk menampung muntahan.
-
Elus-elus
punggungnya sampai dia bersendawa.
Perlu
digarisbawahi adalah, pada dasarnya menyendawakan bayi tidak harus dilakukan
oleh Anda, sebagai ibunya. Suami pun bisa saja berperan serta dalam
menyendawakan si kecil.
Kapan Bayi Perlu Disendawakan?
Berikut ini adalah saat-saat yang tepat untuk menyendawakan si kecil : Kapan Bayi Perlu Disendawakan?
-
Setiap saat setelah selesai menyusui.
Setelah si kecil merasa cukup kenyang menyusu, perlahan sendawakanlah ia. Ini
penting bagi kenyamanan dan kesehatannya.
-
Jika si kecil mulai terlihat tidak
nyaman atau rewel saat disusui, berhentilah untuk sejenak (sekitar 10-20
menit). Lalu, cobalah untuk menyendawakannya terlebih dulu. ‘’Setelah ia bersendawa,
bayi dapat mulai disusui lagi,’’terang Dr. Andreas.
-
Jika Anda memberikan susu botol,
sebaiknya bayi disendawakan setiap 60-90 mililiter (sekitar 30-60cc). ‘’Tetapi,
jika si kecil disusui dengan ASI sebaiknya ia disendawakan setiap kali akan berganti
posisi/peralihan dari satu payudara ke payudara lainnya,’’ungkap Hirsch dalam
situs kidshealth.org.
-
Adakalanya bayi terbangun dalam tidurnya
karena kembung. Sendawakanlah si kecil agar ia dapat kembali melanjutkan
tidurnya dengan nyaman.
-
Jika bayi minum tergesa-gesa, berarti ia
butuh disendawakan lebih sering. Tunggulah sampai ia mulai slowdown, lalu
perlahan sendawakan si kecil. Setelah itu, Anda dapat mulai menyusuinya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar