Kamis, 08 Desember 2011

PANDUAN SENAM HAMIL

ISTI CHANA ZULIYATI
201110104202

JOB/KEGIATAN
Melakukan Senam Hamil
UNIT
Antenatal Care
WAKTU
60 menit
OBJEKTIF PERILAKU SISWA
Mahasiswa mampu menjadi penyuluh dan instruktur senam hamil
ALAT
Peralatan :
- LCD
- Laptop
- Matras
- Bantal
- Kursi
- Vidio senam hamil
- Musik
ALAT BANTU MENGAJAR
Job sheet, vidio, buku panduan
REFERENSI
1.      9 Bulan yang Menakjubkan, Seri Ayah Bunda, Penerbit Gaya Favorit Press, 2001.
2.      Mengenali dan Mengatasi Titik-titik Rawan Kehamilan, Seri Ayah Bunda, Penerbit Yayasan Aspirasi Pemuda Jakarta, 2001
METODE
Demonstrasi
DOSEN
Isti Chana Zuliyati, Amd.Keb
PENDAHULUAN
-       Membuka pertemuan praktik klinik dengan mengucapkan salam dan menanyakan kesiapan untuk mengikuti praktik klinik
-       Menjelaskan keterkaitan materi praktik klinik yang akan diberikan dengan materi yang pernah dijelaskan sebelumnya
-       Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan didapatkan setelah dilakukan Praktik klinik pada pertemuan kali ini
-       Menjelaskan bahwa keterampilan ini penting dikuasai mahasiswa, agar dapat memberikan asuhan kebidanan pada pasien ibu hamil sehingga ibu hamil dapat melalui kehamilan, persalinan, nifas yang fisiologis.
-       Menjelaskan metoda yang akan dilakukan mahasiswa dalam praktik klinik, yaitu (1) memperhatikan penjelasan secara langsung oleh dosen, (2) memahami langkah senam hamil, (3) memberikan asuhan pada ibu hamil, (4) evaluasi setelah senam hamil selesai dari dosen
-       Menjelaskan teori singkat sebagai pengantar
-       Menjelaskan istilah penting
-       Ergonomis : Meletakkan alat sesuai urutan penggunaannya
PENYAJIAN
LANGKAH KERJA
KEY POINT
1.      Lakukan anamnesa kebutuhan ibu


Tanyakan apa yang ibu butuhkan atau inginkan
2.      Cuci tangan
Cuci tangan dengan menggunakan tujuh langkah
3.      Anamnesa lanjut dan pemeriksaan sebelum senam hamil
-   Tanyakan riwayat kehamilannya
-   Periksa keadaan ibu dan janin (TD,nadi, suhu, respirasi, DJJ)
4.      Lakukan konseling
-  Jelaskan kepada ibu tentang senam hamil (manfaat, tujuan, dan proses)
5.      Diskusi masalah yang berhubungan dengan proses kehamilan, persalinan, nifas, kesehatan kehamilannya sesuai dengan usia kehamilannya
-  Tanyakan kepada ibu apa yang ingin ibu ceritakan atau ibu tanyakan tentang kondisi ataupun permasalahan yang ibu
-  hadapi
6.      Persiapkan alat dan ruangan

Siapkan alat dan ruangan sesuai dengan syarat:
-   Tempat sudah beralaskan karpet
-   Bantal, matras, kursi ditata secara rapi
-   Laptop, LCD dihidupkan
-   CD sudah dimasukan ke dalam laptop

7.      Memulai latihan pemanasan dan peregangan otot

-  Persilahkan ibu untuk berdiri
-  Anjurkan ibu untuk memperhatikan,mendengarkan, dan mengikuti gerakan yang diperagakan
8.      Memulai latihan pernafasan

-  Persilahkan ibu  untuk memposisikan tidur
-  Anjurkan ibu untuk konsentrasi dan mengikuti instruksi
9.      Memulai latihan penguatan untuk otot perut, dasar panggul, ekstremitas atas dan bawah



-  Beritahu ibu agar tetap dalam posisi tidur
-  Anjurkan ibu untuk tetap memperhatikan, mendengarkan, dan ikut memperagakan gerakan yang diperagakan
10.  Memulai latihan relaksasi dan koreksi sikap
-  Ajarkan ibu teknik relaksasi dan minta ibu mengikutinya
-  Lihat sikap ibu dalam mengambil benda yang jatuh, posisi bangun dari tidur, posisi jongkok
11.  Memulai pendinginan               



-  Anjurkan ibu untuk berdiri
-  Lakukan pendinginan secara bersama-sama
12.  Pemeriksaan post exercise / setelah senam
Temukan ada atau tidaknya perubahan kondisi dari sebelum senam dengan setelah senam
13.  Membereskan alat dan tempat

Lakukan dengan teliti


14.  Cuci tangan

Cuci tangan dengan 7 langkah
15.  Dokumentasikan hasil
Catat hasil pemeriksaan sebelum dan sesudah senam

APLIKASI
Meminta mahasiswa untuk memperagakan kembali sehingga mahasiswa dapat lebih terarah dalam melakukan praktek di kemudian hari.
EVALUASI
-       Mahasiswa mendemontrasikan senam hamil sendiri secara individu sesuai
-       Setiap langkah dilakukan mahasiswa secara sistematis
-       Memperhatikan privacy dan respon pasien dalam setiap prosedur
-       Memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien dalam setiap Prosedur
-       Instruktur membimbing dan menilai langkah – langkah senam hamil sendiri sesuai daftar tilik
PENUTUP
-       Menyampaikan bahwa OPS hari ini telah tercapai
-       Memberi informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
-       Mengucapkan terimakasih dan salam









Lampiran 1
LANDASAN TEORI
PANDUAN SENAM HAMIL
A.    Definisi Senam Hamil
Senam hamil ialah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligament, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (FK Unpad, 1998).
B.     Tujuan Senam Hamil
Mochtar (1998) membagi tujuan dari senam hamil menjadi tujuan secara umum dan khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
  1. Tujuan Umum:
a.       Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
b.       Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.
c.       Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
  1. Tujuan Khusus:
a.       Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan.
b.      Melonggarkan persendian—persendian yang berhubungan dengan proses persalinan.
c.       Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.
d.      Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.
e.       Dapat mengatur diri kepada ketenangan.
C.    Manfaat Senam Hamil
Eisenberg (1996), membagi senam hamil menjadi 4 tahap dimana setiap tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat dari senam hamil tersebut, yaitu:
  1. Senam Aerobik
Merupakan aktivitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan, dan gerakan yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan.
Manfaat:
a.       Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot
b.       Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi
c.       Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen.
d.      Meningkatkan peredaran darah.
e.       Meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot.
f.       Meredakan sakit punggung dan sembelit
g.      Memperlancar persalinan.
h.      Membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat).
i.        Mengurangi keletihan.
j.        Menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan.
  1. Kalistenik
Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membugarkan dan mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki bentuk postur tubuh.
Manfaat:
a.       Meredakan sakit punggung.
b.      Meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam menghadapi masa persalinan.

3.      Relaksasi
Merupakan latihan pernafasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa dikombinasikan dengan latihan kalistenik.
Manfaat:
a.       Menenangkan pikiran dan tubuh.
b.      Membantu ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi persalinan.
  1. Kebugaran Panggul (biasa disebut latihan kegel)
Manfaat:
a.       Menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perineal) sebagai persiapan untuk persalinan.
b.      Mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.
D.    Syarat Mengikuti Senam Hamil
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum mengikuti senam hamil. Menurut Mochtar (1998), syarat tersebut antara lain:
1.      Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
2.       Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.
3.      Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.
4.      Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan instruktur senam hamil.

E.     Waktu Pelaksanaan Senam Hamil
Senam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah berusia lebih dari 3 bulan, karena sebelum usia kandungan menginjak 3 bulan penlekatan janin di dalam uterus belum terlalu kuat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus (Kushartanti dkk, 2004).
F.     Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus Dihentikan
Menurut Hening (1992), ada beberapa tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan, antara lain:
1.      Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.
2.      Kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
3.      Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
4.       Nafas pendek yang berlebihan.
5.       Nadi yang meningkat (> 140 x/menit).
6.       Mual dan muntah yang menetap.
7.       Kesulitan jalan.
8.       Pembengkakan yang menyeluruh.
9.       Aktifitas janin yang berkurang.
10.  Fetal Distress
G.    Kontra Indikasi Senam Hamil
Ada beberapa kontra indikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara lain:

1.      Kontra indikasi absolut/mutlak
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, servik inkompeten (servik membuka), kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trimester II dan III, kelaian letak ari-ari seperti placenta previa, pre-eklamsi maupun hipertensi.
2.      Kontra indikasi relatif
Bila seorang ibu hamil menderita anaemia berat, irama jantung yang tidak teratur, penyakit paru bronkitis yang kronis, riwayat penyakit diabetes melitus, kegemukan yang yang sangat hebat, terlalu kurus (BMI di bawah 12), penyakit darah tinggi, penyakit-penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedik dan perokok berat.
3.      Segera menghentikan senam hamil. Bila terjadi gejala seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu senam, sakit kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot-otot, gejala-gejala kelahiran prematur, penurunan gerakan bayi intra uterin.
H.    Tempat Dan Latihan Senam Hamil
Dalam melakukan senam hamil menurut Hening (1992) memerlukan tempat untuk melakukan latihan tersebut, adapun syarat dari tempat senam hamil tersebut adalah:
1.      Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.
2.       Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
3.      Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengkoreksi gerakannya sendini.
4.      Alat dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk memberi suasana tenang.
5.      Ada iringan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi
I.       Susunan Latihan Senam Hamil
Sejak tahun 1972 latihan senam hamil yang disusun secara metodis ini telah diberikan di rumah sakit sebagai bagian dari Prenatal Care. Latihan yang diberikan secara teratur, terpimpin dan disesuaikan dengan umur kehamilan penderita ini disusun sebagai berikut:
1.      Teori, yang berupa penerangan dan diskusi mengenai persoalan-persoalan yang berhubungan dengan proses kehamilan, proses persalinan dan kesehatan wanita hamil, sesuai dengan umur kehamilan saat itu. Latihan dalam bidang teori ini diberikan selama 15 menit sebelum melakukan senam, pengetahuan tersebut di atas menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri dan menanamkan pengertian mengenai proses alami tersebut, sehingga wanita tersebut dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinannya kelak.
2.      Praktik, di mana wanita hamil berlatih melaksanakan bentuk-bentuk latihan senam hamil disertai penjelasan-penjelasan yang perlu. Penjelasan tersebut adalah tentang tujuan bentuk latihan yang bersangkutan serta untuk membantu wanita hamil agar mampu merasakan otot-otot yang terlibat dalam suatu bentuk latihan (Primadi, 1998).

K.    Susunan Lengkap Program Senam Hamil
Seperti program olahraga pada umumnya, dan senam pada khususñya, maka pada pelaksanaan senam hamil ini harus terkandung unsur pemanasan dan pendinginan. Pemanasan dilakukan selama kurang lebih 5 menit dengan gerakan utama jalan ditempat atau langkah kaki, disertai gerakan pelan dari seluruh tubuh mulai leher sampai ujung kaki.
Masih dalam posisi berdiri, latihan dilanjutkan dengan latihan kebugaran selama 15 menit, dan pendinginan 5 menit. Latihan penguatan dan peregangan dilakukan pada posisi berdiri selama 5 menit, dan posisi duduk, merangkak serta tidur selama 10 menit. Dengan tetap pada posisi tidur, latihan dilanjutkan dengan latihan relaksasi dan latihan pernafasan masing-masing selama 5 menit. Akhir dari seluruh latihan senam hamil ini adalah latihan penenangan. Latihan penenangan diiringi musik lembut dan dipandu untuk mendapatkan bayangan yang indah, serta disugesti untuk mendapatkan kepercayaan diri menghadapi persalinan. Adapun dalam latihan senam hamil ini menurut Kushartanti (2004) mencakup beberapa komponen pokok yaitu latihan kebugaran, latihan penguatan dan peregangan, latihan relaksasi dan terakhir latihan pernafasan.
Untuk lebih jelasnya program latihan senam hamil menurut Kushartanti (2004) adalah seperti berikut mi:
1. Pemanasan dan pendinginan.
Gerakan pada pemanasan ini dimaksudkan untuk mengantarkan semua otot dan jantung-paru dalam melayani gerakan senam selanjutnya.
a. Ambil nafas
Dengan jalan ditempat ambil nafas dari hidung dan keluarkan lewat mulut. Saat ambil nafas, tangan diangkat ke atas.
b. Regang leher
Dengan tetap jalan ditempat, pegang perut dengan kedua tangan, tunduk tegakkan kepala, patahkan ke kanan dan ke kiri serta tengok kanan kiri.

c. Putar bahu kebelakang
Dengan posisi kangkang, dan lutut sedikit ditekuk, bahu diputar ke belakang bergantian kanan kiri, untuk selanjutnya bersama-sama keduanya.
d. Regang otot samping
Dengan panggul ke kanan dan ke kiri, regang otot samping sambil menarik satu tangan bergantian. Pada saat peregangan dipertahankan beberapa detik.
e. Regang lengan, punggung dan pinggang
Dengan posisi membungkuk kita lempar-tarik lengan ke depan dan selanjutnya ke bawah untuk meregang pinggang.
f. Regang kencang panggul
Dengan satu kaki jinjit miring bergantian, rasakan peregangan panggul dan tarik dubur maupun perut bagian bawah ke dalam.
g. Ayun tungkai ke depan
Ayunkan tungkai ke depan disertai ayunan lengan.
2. Latihan Kebugaran
Latihan ini bertujuan untuk memperbaiki kerja jantung, pembuluh darah dan paru dalam mengedarkan makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.
Prinsip gerakan dalam latihan ini adalah menggerakkan seluruh otot, terutama otot besar yang ada di kaki, punggung dan lengan, sehingga jantung terpacu berdenyut lebih cepat dan keras, frekuensi pernafasan meningkat dan tubuh mengeluarkan keringat. Gerakan dasar : jalan di tempat atau melangkahkan kaki ke depan, belakang dan samping dengan berbagai variasi gerakan tangan dan badan. Target: frekuensi denyut jantung 110-125 kali/menit.

Gerakan pada fase ini antara lain:
a. Langkah depan, lengan depan atas
Dengan posisi berdiri tungkai kanan melangkah maju satu kali diikuti tungkai kiri merapat. Bersamaan dengan itu dorong kedua lengan lurus ke depan setinggi bahu, selanjutnya lakukan langkah mundur satu kali bersamaan dengan gerakan kedua lengan atas.
b. Langkah depan, lengan bawah samping
Gerakan tungkai seperti latihan pertama, hanya kedua tangan diayun ke bawah pada saat langkah mundur kedua tangan dibuka ke samping.
c. Langkah samping, ayun lengan depan
Gerakan tungkai melangkah ke kanan satu kali, dengan tungkai kiri merapat, bersamaan dengan itu kedua lengan diangkat lurus ke depan setinggi bahu dan diturunkan kembali, dilanjutkan gerakan dengan arah sebaliknya.
d. Langkah samping , ayun lengan samping
Langkah sama dengan langkah tiga, namun kedua lengan diayunkan ke samping kemudian diturunkan.
e. Langkah ke belakang, lengan depan atas
Gerakan sama dengan latihan pertama, hanya variasi langkah tungkai ke belakang.
f. Langkah belakang, lengan bawah samping
Gerakan sama dengan latihan dua, hanya variasi langkah ke belakang.


g. Langkah samping, tangan atas
Langkahkan kaki ke kanan, dan ikuti dengan kaki kiri. Langkah ke kiri kembali ke posisi semula. Sambil melangkah, naikkan kedua lengan ke atas dan ke bawah.
h. Langkah samping, tangan bawah
Langkahkan kaki seperti patda latihan tujuh, namun lengan bawah diayun kebelakang-depan dengan posisi lengan atas ke belakang.
i. Langkah depan tegak anjur
Langkahkan tungkai kanan ke depan, dan ikuti dengan langkah tungkai
kiri posisi membuka (tegak-anjur). Ulangi langkah maju sekali lagi, dan teruskan dengan langkah mundur ke posisi semula. Lakukan gerakan lengan seperti memompa, baik pada saat maju maupun mundur. Teruskan dengan mengangkat kaki ke atas bergantian kanan dan kiri.
j. Langkah samping, putar lengan
Lakukan gerakan dua langkah ke kanan dan ke kiri dengan satu lengan diputar bergantian. Kombinasikan dengan gerakan memutar kedua lengan dan membuka lengan pada posisi tekuk siku. Variasikan pula dengan gerakan kaki jinjit.
3. Latihan Penguatan dan Peregangan
Dalam latihan ini semua otot terutama yang berperan dalam persalinan dikuatkan dan diregang. Otot lain yang berperan dalam perbaikan postur tubuh ibu hamil juga dilatih dalam latihan ini. Otot perut dan otot dasar panggul menjadi sasaran utama, ditambah dengan otot leher, lengan, atau tubuh bagian atas, punggung, dan kaki atau tubuh bagian bawah. Latihan ini dilakukan pada posisi berdiri, duduk, merangkak, ataupun tidur. Gerakannya antara lain:

a. Penguatan otot leher
Satu tangan menyangga kepala, yang lain berkacak pinggang. Dorongkan kepala ke tangan dan dorongkan tangan ke kepala. Lakukan bergantian dengan sisi yang lain.
b. Penguatan otot bahu
Tekuk satu tangan di atas bahu, dengan tangan lain lurus ke samping, lakukan gerakan ngeper baik pada tangan maupun kaki. Lakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri.
c. Penguatan otot lengan depan
Tekuk kedua lengan di depan badan bersama-sama, sambil angkat dan
tekuk kaki bergantian ke atas.
d. Penguatan otot
Kaitkan kedua lengan lurus dibelakang badan, gerakkan naik turun dengan posisi kaki berdiri tegak.
e. Penguatan otot perut
Dengan posisi kaki kangkang dan lutut sedikit ditekuk, gerakkan satu tangan lurus dan atas sampai ke depan badan bersamaan dengan
mengkontraksikan otot perut maupun otot dasar panggul.
f. Penguatan otot kaki
Ambil posisi duduk dengan kedua tangan menyangga di belakang badan, luruskan kaki ke depan ke belakang bergantian dan teruskan dengan kedua kaki bersama-sama. Variasikan gerakan ini dengan gerakan kaki ke samping maupun memutar.

g. Penguatan otot samping panggul
Dengan posisi duduk seperti latihan enam, tarik satu tungkai menyilang tungkai yang lain, tarik kembali sehingga lurus dan ulangi gerakan ini beberapa kali, bergantian kanan dan kiri.
h. Penguatan otot dasar panggul
Dengan posisi duduk bersila, tekan lutut dengan kedua tangan, bungkukkan badan.
i. Penguatan otot bahu
Dengan posisi duduk bersilang letakkan kedua tangan di atas bahu. Putar siku ke depan alas, belakang dan bawah berulang kali.
j. Penguatan otot lengan
Dengan posisi merangkak, julurkan satu lengan ke depan setinggi bahu. Lakukan gerakan ini bergantian kanan dan kiri.
k. Penguatan otot punggung
Dengan posisi merangkak naik turunkan punggug secara perlahan dan berulang kali.
1. Penguatan otot panggul
Dengan posisi merangkak, goyangkan panggul ke kanan dan ke kiri dengan gerakan ngeper. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
m. Penguatan otot lengan
Dengan posisi merangkak ayunkan badan ke depan dan ke belakang, kemudian tahan pada posisi panggul di atas tumit beberapa saat. Ulangi gerakan ini beberapa kali.

n. Penguatan otot belikat
Dengan posisi tidur telentang kaitkan kedua tangan di belakang kepala.
Tekan kedua lengan ke lantai tahan beberapa detik, kemudian kendorkan.
Ulangi gerakan ini beberapa kali.
o. Penguatan otot tubuh bagian atas
Dengan posisi tidur telentang dan kedua lutut ditekuk angkat panggul sampai badan lurus membentuk segitiga antara kedua tungkai bawah dengan lantai.
p. Penguatan otot perut bagian atas
Dengan posisi tidur telentang tarik kedua kaki mendekati perut angkat kepala dan tahan beberapa saat untuk kemudian dikendorkan kembali. Pada saat mengangkat kepala nafas harus ditahan.
q. Penguatan otot panggul dan perut bagian bawah
Dengan posisi tidur telentang tekuk kedua lutut dan kemudian gerakkan kedua lutut bersama-sama ke arah lantai, kembali ke posisi semula dan gerakkan kedua lutut kearah yang lain. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
4. Latihan Relaksasi
Sasaran utama dari latihan ini adalah relaksasi seluruh tubuh terutama otot dasar panggul. Relaksasi ini sangat bermanfaat untuk menghadapi kontraksi rahim kala I maupun kala II. Di samping itu relaksasi juga dapat mengurangi stress ibu saat kehamilan berlangsung. Relaksasi ini dapat dilakukan setiap saat. Gerakan relaksasi ini antara lain:
a. Relaksasi otot muka
Kerutkan otot muka, tahan 1 sampai 2 detik, kemudian lepaskan sehingga betul-betul terasa relaksasi. Ulangi latihan ini beberapa kali. Posisi tidur terlentang, lutut ditekuk.
b. Relaksasi lengan-tangan
Dengan posisi tidur terlentang angkat lengan bawah 900 dari lantai. Genggam tangan dan kerutkan lengan kuat-kuat pertahankan 1-2 detik, dan lepaskan kembali. Ulangi beberapa kali.
c. Relaksasi otot perut dan dasar panggul
Dengan posisi terlentang atau miring, kerutkan otot perut, tahan 1-2 detik, lalu lepaskan. Ulangi beberapa kali, tarik juga dan perut bawah ke dalam
d. Relaksasi kaki dan tungkai
Dengan posisi tidur terlentang atau miring luruskan ujung kaki menghadap ke bawah tahan beberapa detik kemudian lepaskan.
e. Relaksasi seluruh tubuh
Dengan posisi tidur terlentang atau miring, kontraksikan seluruh otot dan ambil nafas teratur, relaks. Bayangkan sesuatu yang menyenangkan dan nikmatilah relaksnya tubuh.
5. Latihan Pernafasan
Latihan ini pada dasarnya melatih teknik pernafasan perut (diafragma) dan pernafasan dada. Sesuai dengan kebutuhannya untuk mengatasi nyeri selama persalinan, maka kedua teknik pernafasan di atas dapat digabung maupun dimodifikasi. Gerakannya antara lain:
a. Pernafasan perut
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping badan, dan relaks, letakkan tangan kiri di atas perut. Tarik nafas dalam melalui hidung, sampai perut menggelembung dan tangan kiri terangkat. Tahan sampai beberapa detik dan hembuskan nafas lewat mulut. Ulangi dengan frekuensi 8 kali per menit. Teknik pernafasan ini digunakan untuk mempercepat relaksasi, mengatasi stress dan mengatasi nyeri his palsu mauun his permulaan kala I.
b. Pernafasan dada dalam
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua lengan
di samping badan dan relaks, letakkan tangan di atas dada. Tarik nafas dalam melalui hidung dengan mengembangkan dada sehingga tangan kanan terangkat. Tahan satu sampai dua detik, dan hembuskan nafas lewat celah bibir sehingga tangan kanan turun mengikuti surutnya badan. Frekuensi yang dianjurkan 8 kali per menit. Teknik pernafasan ini menggantikan pernafasan perut apabila nyeri his kala I sudah cukup
c. Pernafasan dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
di samping badan dan relaks tarik nafas cepat melalui hidung dan hembuskan cepat melalui mulut, mulailah dengan frekuensi 30 kali per menit yang makin lama makin dipercepat hingga 60 kali per menit, penrlambat lagi sedikit demi sedikit hingga kembali menjadi 30 kali per menit.
d. Pernafasan kombinasi perut dan dada
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping dada dan relaks, katubkan kedua tangan pada batas antara dada dan perut. Lakukan pernafasan perut selama 30 detik. Teknik pernafasan ini digunakan untuk mengatasi nyeri his pertengahan kala I.
e. Pernafasan kombinasi perut, dada dalarn, dan dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping dada dan relaks. Lakukan pernafasan perut selama 15 detik, lanjutkan dengan pernafasan dada dalam 15 detik, kemudian pernafasan dada cepat yang makin lama makin dipercepat untuk kemudian diperlambat dan dilanjutkan pernafasan dada dalam dan diakhiri pernafasan perut Teknik pernafasan ini digunakan untuk mengatasi rasa nyeri his pertengahan dan akhir kala I dan juga mengatasi keinginan mengejan yang belum boleh dilakukan (Kushartanti, 2004).





2 komentar:

  1. apkh tdak berbahya bla snam hmil ini dilkukn tanpa di dmpingi ahlinya ya sista ? n apkh snam hmil ini jga mmbtuhkn baju senam wanita yg khusus ?

    BalasHapus
  2. matur nuhun atuch, artikel mantap oy.. oh iya teteh mau tanya ni, tempat jual baju senam wanita yang daerah surabaya dimna ya ?

    BalasHapus